Showing posts with label ina. Show all posts
Showing posts with label ina. Show all posts

Saturday 28 March 2020

Pindahan Blog!

Halo semua!

Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya ini. Udah hampir 4 tahun gak dibuka, pas dibuka lagi ternyata masih ada pengunjungnya. Mungkin ada yang masukin keyword di google, terus ketemu konten-konten di blog ini kali ya.

Mau ngasih pengumuman kalau blog ini dah gak akan aktif lagi (ehm empat tahun gak dibuka ehm). Semua isi blog ini akan saya pindahkan ke blog Kisah Ridwan di ridwan-iyagi.blogspot.com. Rencananya blog yang baru akan fokus ke kisah lebih panjang dari #kisahRidwan di instagram. Insya Allah akan lebih komitmen sama blog yang baru (paling gak selama masa karantina di rumah gara-gara virus covid-19 ini).

Sampai jumpa di blog yang baru!

Tuesday 30 August 2016

AKYN Workshop 2016: Kita Satu ASEAN!

Halo semua ^^.

Jadi di awal bulan Agustus ini ada ASEAN Korea Youth Network (AKYN) Workshop di Busan dan Thailand. Buat yang belum tahu, ini program dari ASEAN-Korea Center yang diadain tiap tahun dengan tema yang berbeda-beda. Nah, tahun ini, berhubung aku alhamdulilah dapet kesempatan buat berpartisipasi, aku mau cerita pengalaman selama di sana.
Foto bersama peserta AKYN Workshop 2016

Sebenarnya, walaupun namanya terdengar serius seperti itu (workshop gitu...) isinya bisa cuma: dengerin kuliah, kerja kelompok, dan jalan-jalan :D. Program ini juga dibagi jadi dua sesi, satu di Korea dan satu di negara ASEAN (tiap tahun ganti-ganti, tahun ini di Thailand, tahun lalu di Indonesia dan seterusnya). Sayang beribu sayang, yang di Thailand hanya untuk mahasiswa ASEAN yang kuliah di ASEAN dan 20 mahasiswa Korea -__-... Walaupun gitu, acara yang di Korea juga seru kok ^^.

Nah, yang di Korea sendiri, berhubung tahun ini mengambil tema Marine Conservation, di adakan di Busan, tepatnya di Busan University of Foreign Studies (mungkin kembarannya HUFS kali ya) dan
Busan University of Foreign Studies... gedungnya keren kan?
kota sekitarnya. Tinggalnya sendiri di asrama, sekamar berdua (room mate ku orang korea lagi btw). Hari pertama isinya cuma kuliah, satu tentang ASEAN nya, satu tentang konservasi pesisir di Korea. Kuliahnya lumayan berat sih, terus waktu kuliah tentang konservasi pembicaranya pakai bahasa Korea, jadinya ada penerjemahnya *tapi terjemahannya agak beda....*. Terus malamnya kumpul sama kelompok untuk buat UCC video. Nah, sebenernya ini inti programnya (selain jalan jalan tentunya), bikin video sesuai tema workshop berkelompok. Waktu itu berlima: aku sendiri, 2 orang korea, satu orang Singapura, dan satu orang Cina (yup, ada dua orang dari Cina dan 2 dari Jepang). Ajaibnya, semua bisa ngomong Korea (aku sama orang Singapur kuliah di Korea, yang dr Cina dia ambil jurusan bahasa Korea). Akhirnya kita lebih banyak ngomong pakai bahasa Korea deh wkwkwk.
Foto sama temen sekamar wkwkwk

Sama teman satu kelompok ^^

Hari keduanya lebih seru. Kami jalan-jalan, err maksudku melakukan kunjungan edukatif, ke Suncheon Bay *cuacanya panas banget, serius*. Di sana ada taman nasional untuk melindungi wetlandnya, dan ada banyak jenis kepiting (aku masih agak trauma sama lab semester lalu tentang kepiting -__-). Sebenernya kalau cuacanya gak sepanas itu bakal enak gitu, soalnya pemandangannya juga asri sejauh mata memandang. Lalu sorenya lanjut city tour di Busan (baca: nyari tempat buat video). Kami sekelompok ke pantai (lupa namanya, tapi bukan Heundae kok), tapi hujan tiba-tiba turun waktu jalan di sana. Tapi di pantai itu yang paling berkesan makanannya! Ada rumah makan yang jual bibimnengmyeon (mi dingin pakai saus cabai) dengan sashimi (ikan mentah)+nasi+sup ikan cuma 10.000 won. Dan itu enak banget serius wkwkwk.

Suncheon Bay

Ada sedikit kuliah tentang Suncheon Bay
Ini enak banget, serius ^^

Hari ketiganya jalan-jalan juga, ke Geoje! Di sana ada lembaga riset (KIOST sama institut penelitian laut selatan). Menurutku, kunjungan ini berkesan banget, walaupun mungkin banyak peserta yang nganggep membosankan. Di sini aku tahu satu hal: Korea benar-benar menganggap serius laut, walaupun laut mereka gak terlalu luas. Bahkan aku baru tahu di sana kalau Korea sudah sejak lama meneliti tentang nodul mangan laut dalam, dan dengan potensi yang sangat besar (dalam US dollar tentu saja), mereka mengincar tambang mangan bawah laut (sebenarnya Korea dah punya ijin menambang ekslusif di sebuah wilayah di Pasifik). Lalu kami juga masuk kapal research (itu untung untungan sih, soalnya kapalnya lagi berlabuh). Itu keren banget euyyy. Di dalamnya liat lab, alat-alat penelitian, kamar peneliti, sampai dapur. Jadi kerasa pengen bener-bener nglakuin penelitian di sana. Terus ada juga simulasi cara pembersihan oil spilling di laut (Btw sekitar tahun 2000 an pernah ada tanker minyak yang bocor di laut Korea). Itu ada pakaian khusus sama alat-alat khususnya. Malamnya ada pemutaran film yang dibuat masing-masing kelompok sama ada cultural show. Cultural shownya seru, dan entah kenapa aku mau-maunya diajakin nari poco-poco di sana wkwkwk. Tapi itu worth it banget, dan gak terlalu memalukan pastinya *untung aja*.
Isinya hasil bor dari laut dalam

Kapal penelitian (dalemnya keren lho)

Simulasi membersihkan tumpahan minyak bumi di pasir pantai

Nah, besoknya kami berangkat ke seoul untuk Seoul city tour sama penutupan di gedung ASEAN-Korea Centernya. Berhubung empat dari lima orang kelompokku sering ke Seoul atau tinggal di Seoul, jadilah kita cuma cari makan di Sincheon ㅋㅋㅋ. Sementara temen-temen yang dari ASEAN banyak yang belanja oleh-oleh (aku paham kok perasaan mereka...).Selesai penutupan dan makan malam bersama (di buffet Ashley oi), yang ke Thailand sama yang balik ke negara ASEAN nya pada ke bandara, yang tinggal di Korea pulang ke rumah masing-masing.
Habis cultural show :)

Sebenarnya acara ini capek banget dan -ternyata- kesempatan jalan-jalannya dikit. Bayangin aja acaranya mulai jam 6.30 (kerasa di Indonesia banget), selesai malam, terus universitasnya ada di pinggir Busan gitu, jauh dari mana-mana *gak bisa keluyuran jadinya*. Saking capeknya di hari keempat, rasanya lega banget pas nyampe asrama haha. Tapi jujur, program ini benar-benar berkesan. Aku juga dapet banyak temen, baik dari Korea ataupun dari negara-negara ASEAN lainnya. Maksudku, kita saling tahu dan mengerti gitu. Kayak aku jadi kenal dua orang dari Brunei (satunya setengah Indonesia sebenarnya) gara-gara aku nanya tentang bahasa Melayu Brunei dan mencoba cakap pakai bahasa Melayu (padahal taunya cuman dari Upin-Ipin haha). Lalu temen dari Singapor yang sekelompok juga banyak tertarik tentang Indonesia, jadi kita ngobrol banyak deh. Aku juga jadi temenan baik sama anak Filipina yang kuliah seni di Seoul (dia sering interaksi sama orang Indonesia juga). Anak-anak dari Koreanya pun pada open minded, dan mereka tahu banyak tentang ASEAN. Bahkan aku nemu satu anak dari HUFS yang ambil jurusan bahasa Indonesia (dan dia bilang mau kuliah S2 di UI) wkwwkwk. 
Sama abang dan akak dari Brunei wkwk

Yang paling cowok dari Filipin, yang cewek dari Korea

Foto bareng peserta worokshop dari Indonesia dengan pejabat konsuler KBRI Seoul


Intinya AKYN Workshop 2016 itu seru banget. Aku benar-benar merasa sebagai pemuda ASEAN dan bersama pemuda-pemuda dari negara ASEAN lain akan membawa masa depan regional kita *ciee wkwkwk*

Sunday 28 August 2016

IGeO 2012: Throwback Sebuah Pengalaman

Halo semua! 안녕!!

Sebentar lagi dah mau masuk semester 2 nih (yang artinya bakal stres lagi). Tapi sebelum masuk dan mungkin jarang cerita *kayak sering posting aja wkwk*, ada satu pengalaman yang ingin aku ceritakan. Terjadi tepat empat tahun lalu, dan merupakan pengalaman pertama ke luar negeri :). 
Pengalaman pertama ke negeri seberang memang gak bakal terlupakan. Ada serunya, tapi banyak sedih, sakit hati, dan menguras emosi juga (gak cuma karena medali lho ya). Tapi sekarang, mari kita buang hal-hal yang menyedihkan dan ambil positifnya saja ^^.
Tepi Sungai Rhein, Cologne ^^
Jadi ini semua bermula dari lomba geografi dan geosains yang diadakan di ITB. Pernah aku singgung dikit sih di postingan sebelumnya: Olimpiade Sains: Sebuah Kisah Perjalanan Part 1 dan Part 2. Nah, intinya itu cuma coba-coba ikut lomba, lalu alhamdulillah dapat juara 3 sehingga dikirim ke International Geography Olympiad (IGeO) di Cologne, Jerman. Nah, karena Indonesia baru pertama kali mengirim wakilnya, dana dari pemerintah pun belum ada dsb. Jadi, pelatihan pun materinya semampunya dan juga hectic ngurusin sponsor (kayak antara jadi berangkat atau gak gitu).
Tim IGeO Indonesia yang pertama, sebelum berangkat
Sebelumnya langsung ke bagian sedih dulu aja. Pasti kecewa gitu gak dapat medali, apalagi ini berhubungan sama sponsor dan aku juga ngorbanin waktu buat belajar OSN. Tapi lebih dari itu, sepanjang perjalanan rasanya tidak nyaman dan juga mengorbankan perasaan (kalau mau bayangan seberapa parahnya, bayangin nangis di toilet kereta internasional Jerman-Belgia). Anyway, mungkin karena aku masih muda (paling muda di antara empat siswa) jadi seperti dianakbawangkan (bisa juga karena aku paling gak bisa nyari sponsor sendiri dan gak dapat apa apa). Tapi masih muda gitu jadi juga gampang baperan kan wkwk. 

Beralih ke bagian serunya. Jadi memang sejak lama kan aku pengen ke luar negeri, dan akhirnya kesampaian juga. Di keluarga (bukan keluarga besar lho ya) aku juga yang pertama ke luar negeri (orang tua pergi haji beberapa bulan setelahnya). Nah, itu pertama kali naik pesawat internasional dan dapatnya Fly Emirates :D. Bahkan sampai sekarang aku masih ngerasa kalau maskapai yang paling enak dan ramah itu emirates (sorry Garuda). Dan yang paling aku suka, di pesawatnya ada kamera depan sama bawah, jadi pas landing sama take off bisa kelihatan kota/negaranya (waktu itu aku dapat tempat di tengah soalnya). 
Bisa kelihatan pulau buatan dari kamera bawah pesawat :).

Nah, karena pakai Emirates, otomatis transitnya di Dubai. Iya, DUBAI wkwkwk (maklum itu pertama kali). Baru sekali itu lihat bandara segedhe dan sebagus itu. Suasananya internasional banget, dengan berbagai merek yang cuma pernah aku denger. Transitnya lama sih, semalam, jadinya dapat kupon makan :). 

Lalu akhirnya sampai di Jerman, tepatnya bandara Dusseldorf. Pertama kali ke luar negeri dan langsung menginjak Eropa itu sesuatu banget, harus aku bilang. Dari Dusseldorf ke Colognenya naik kereta. Itu juga pertama kali aku nemu kereta sehalus dan sebagus itu :D (walaupun sistem tiketnya agak bingungin, jadinya kita berdiri terus, gak tahu harus gemana). Lalu sampai Cologne juga harus muter-muter nyari hostelnya (padahal ternyata deket banget sama stasiun utama). 
Waktu sampai di Bandara Dusseldorf

Waktu IGeO sendiri juga memberi pengalaman tersendiri. Bisa bertemu siswa-siswa dari berbagai dunia dan berinteraksi dengan budaya mereka secara langsung. Walaupun aku akui sih, aku kena culture shock sepanjang acara. Yang pertama jelas pakaian. Itu musim panas, dan sebenernya wajar buat orang sana untuk pakai pakaian yang minim. Cuman di universitas tempat venuenya (tepatnya University of Cologne), dosen perempuan pun cuma pakai baju u-can-see dan rok standar. Lalu yang kedua makanannya. Itu bener-bener pertama kali ke luar negeri dan gak ketemu nasi. Tiap hari makannya roti, sereal, sandwhich (roti juga sih), pasta atau kentang. Rasanya tersiksa gitu, ada yang kurang di hidup wkwk. Saking gak makan nasinya, pas aku mendarat di Soekarno Hatta dan makan KFC, nasinya rasanya enaakkkk banget wkwkwk. Padahal setelah aku coba makan habis dari luar negeri tahun-tahun berikutnya, rasanya biasa aja haha. Tapi susu di kafetaria hostelnya enak banget lho ^^. Bahkan bisa aku bilang susu terenak yang pernah aku minum wkwk. Satu lagi yang aku temuin, ternyata orang barat itu masalah asmara gampangan banget (no offense). Masak beberapa hari baru ketemu udah ada yang pacaran (cewek Australi sama cowok Denmark). Kita berempat semua terheran-heran kok wkwk.
Pembukaan IGeO 2012
Terus aku juga ada masalah sama bahasa Inggrisnya. Maksudku aku cukup lancar, tapi untuk berinteraksi sehari-hari aku masih kurang waktu itu. Dan semuanya punya logat masing-masing, bahkan untuk native speaker. Kan waktu itu ada tim dari UK, Australia, Selandia Baru, dan observer dari USA. Percaya deh, waktu mereka bicara aku bisa bedain logatnya. Bahkan, anak-anak dari Inggris raya pun, empat-empatnya beda dialek. Yang aku bisa ngerti cuma satu, cewek, soalnya logat dia kayak di buku-buku bahasa Inggris dari Longman wkwkwk. Alhasil aku gak terlalu gaul sama anak eropa, lebih banyak dari Asia, terutama Jepang, karena bahasa Inggris kita sama-sama gak terlalu bagus wkwk (tapi emang ada kecenderungan Eropa ngumpul sama Eropa, Asia sama Asia). O ya, lalu yang dari China waktu itu ada empat tim: China Mainland, Hongkong, Taiwan, sama Macau. Masalah politik sih, tapi aku waktu itu baru sadar haha. Lalu ada juga masalah alkohol. Waktu pulang malem-malem, aku ngelihat ada beberapa pemuda (kayaknya mahasiswa) yang bawa troli isinya penuh bir berbotol-botol! Terus sering juga ketemu orang mabuk sama muntahan di jalan waktu pulang malem, ckckck...
Sama anak-anak Jepang di deket pabrik coklat

Terus, aku belajar satu hal menarik: Alegori Plato! Jadi ceritanya di IGeO ada cultural night. Semua peserta dibagi ke empat tema besar, yang dibagi lagi jadi beberapa tim. Waktu itu aku dapet foto, dan aku milih pertunjukan tentang alegori plato ini. Gak terlalu banyak yang pengen ikutan, tapi ini berkesan banget. Agak susah jelasin alegori plato, jadi mending lihat video di bawah (video yang sama dengan yang aku tonton di Jerman) :D. Intinya, jangan hanya percaya perkataan orang tentang sesuatu, misal tempat/orang/benda dll sebelum pernah mengalaminya langsung. Nah, konsep ini bantu aku ke depannya biar gak terjebak sama stereotip umum sehingga lebih open minded ^^.

Dan ada beberapa pertanyaan unik selama IGeO sendiri. Waktu latihan field work, ada anak Selandia Baru (keturunan cina sih) yang nanya: Indonesia makanan pokoknya apa? Mie Instan ya? *Oh yeah, thanks so much Indomie, you are soooo popular*. Aku bengong sendiri kan, terus aku jawab nasi, kalau mie instan buat selingan doang. Ada juga guide yang nanya jumlah pulau di Indonesia, terus keliatan kaget gitu waktu aku bilang 17 ribu pulau *bangga*. Lalu waktu presentasi poster (ada gituan, waktu itu tentang bendungan bawah tanah di Gunung Kidul), ada anak British nanya, emang Indonesia punya dana buat bangun gituan? *ngeselin kan? -__-"*. Walaupun emang sih proyek gitu ada investasi asing, tapi gak harus segitunya juga kan.... Terus aku juga dapet pertanyaan tentang Islam. Ada yang tanya makanan halal haram, ada juga yang bilang tertarik sama budaya Islam. Itu pertama kali lho aku nemu yg kayak gitu.
Poster Tim Indonesia
Foto di depan poster tim Jepang

Waktu penutupan, pertama kali lihat konser Philip Harmonic Orchestra

Dan jalan-jalan? Jangan ditanya! Puas banget waktu itu jalan-jalan di Colognenya, dari pakai tram (pertama kali naik tram) sampai pakai bus. Soalnya waktu itu ada lumayan banyak waktu bebas, terus ada juga sesi jalan-jalan sama mahasiswa sana. Dari Cologne Chatedral, museum coklat, plaza kota, tepi sungai, sampai ke mall di luar kota. Terus yang unik, waktu jalan-jalan grup, ada tempat pengolahan limbah yang dibuat jadi tempat wisata. Bahkan bisa bermalam di bangunan yang kayak gentong dihorisontalin! Dan gak bau sama sekali! (walaupun agak kesel sih, grup satunya ke vila peristirahatan Julius Caesar, yang, kata temen yang kesana, keindahannya ngalahin Paris) Walaupun sayang banget aku gak beli suvenir dari Cologne (habis mahal sih, rata-rata 3-5 euro cuma buat gantungan kunci). Tapi aku sama mas Anzja borong banyak banget coklat dari toko di museum coklat (yang mereknya Lindt itu lho). Yup, coklatnya banyak yang murah, jadi kita kayak kerasukan gitu belanjanya haha.
Foto sama mahasiswa sana yang menemani jalan-jalan
Di tepi sungai Rhein
Cologne Cathedral

Tempat pengolahan limbahnya... kelihatan rapi kan

O ya, waktu malam terakhir di IGeO, 3 anak Jepang main ke kamar kita (waktu itu cuma ada aku sama mas Anzja). Kita ngobrol banyaakk banget, walaupun agak tersendat bahasa sih. Mereka juga bawa minuman botol (teh sama soft drink lho, bukan bir). Ternyata mereka tahu banyak tentang geografi Indonesia, sampai ada yang tahu tentang jalur kapal tanker yang lewat selat Lombok (sebelumnya aku kira lewat selat Malaka). Kita juga tuker-tukeran cendera mata gitu. Pokoknya malam itu berkesan banget lah.

Nah, setelah dari Cologne, ketua delegasi (aka pembina) ngajak ke Brussel sama Paris. Sejak awal beli tiket emang belinya dari Jakarta-Dusseldorf sama Paris-Jakarta. Jadilah kita jalan-jalan (ini beneran jalan pakai kaki) seharian di Brussel sebelum naik kereta ke Paris. Kotanya bener-bener kerasa.... Eropanya wkwkwk. Lalu ada patung anak kecil lagi pipis yang terkenal. Sejarahnya sih katanya gara-gara dia kebelet tengah malam, dia bisa memberi peringatan ke warga kota kalau ada pasukan yang mau menyerang diam-diam. Lucu kan. Di Brussel gak terlalu banyak yang terkenal sih, tapi aku beli banyak oleh-oleh, soalnya murah-murah ^^. Belinya borongan lagi haha.
Di stasiun Cologne, sebelum ke Brussel

Foto di depan patung anak kecil pipis :D
Gambar artis, ketika ada festival bunga di Plaza kota Brussel

Di plaza Brusselnya
Di kereta ke Paris... Keretanya bagus banget :)
Sorenya ke Paris, setibanya di sana langsung ke hotel di Gar du Lyon. Nah di Paris, jelas banget kan kemana? Yup, Eiffel, Louvre, makam Napoleon, museum Perang Dunia 2, dsb. Kita juga jalan di tengah kota dan menikmati suasana yang Eropa banget haha. Terus yang enak lagi, buat orang asing dibawah 18 tahun (kalau warga Uni Eropa di bawah 24 tahun), masuk ke museum itu gratis. Jadinya aku masuk Louvre dan museum-museum lain tinggal nunjukin paspor (Paling muda gak terlalu buruk kok haha). Aku masih inget karena waktunya bentar banget, aku sama Mas Anzja lari-lari di Louvre. Tapi hasilnya lumayan kok, bisa liat Monalisa, The Last Supper, batu Hammurabi, dan karya seni terkenal lainnya ^^. Sayangnya di Menara Eiffel kita gak sempet naik sampai puncak, tapi waktu malamnya bisa liat juga sih. Percaya deh, Eiffel cuma bagus waktu malam hari, pas ada lampu. Kalau siang cuma kayak menara besi biasa. Satu lagi, di Paris juga ketemu sama duta Indonesia untuk UNESCO. *lupa siapa nama bapaknya* Kita diajak makan bareng di rumah beliaunya (sempet nyasar banget tapi) haha...
Foto bareng di depan hotel

Tepi Sungai Sein

Katedral Notredame

Di Louvre ^^

Lupa nama gerbangnya dan kenapa didirikan di situ :P

Foto bareng mas Anzja di depan Eiffel

The last Supper

Arc d'Triumph (bener kan ya?)

Foto bareng dubes Indonesia untuk UNESCO

Eiffel waktu malam hari, foto paling bagus padahal gak terlalu bagus


Lukisan Monalisa

Aku lupa nama patungnya

Batu Kode Hammurabi

Makamnya Napoleon di Bastille


Well, sebenarnya ada beberapa alasan sih aku baru bisa cerita sekarang. Bukan karena gak sempet lho ya, tapi memori ini sebenarnya meninggalkan beberapa bekas luka yang mendalam *gara-gara ini juga aku gak pengen apply ITB pas kelas 3*. Tapi setelah aku pikir-pikir, toh ini juga salah satu hal yang membuat aku jadi seperti sekarang ini *kayak jadi apa aja gitu kan....*. Dan juga, aku banyak belajar tentang kehidupan :)

Friday 26 August 2016

Sekarang Ada Versi Inggrisnya!

Halo semua! 

Ada yang baru nih dari tampilan Blog Dzikrurrokhim! Yup, sekarang ada edisi bahasa Inggrisnya. Sebenernya cuma iseng-iseng aja, ternyata gak terlalu susah kok (walaupun gak terlalu canggih, tapi lumayan lah...).

Aku juga ngucapin terimakasih banyak buat video di bawah ini. Tutorialnya gampang, dan orangnya bahkan sampai ngasih kode htmlnya. Thanks a lot pokoknya ^^.

Lalu kenapa nulis yang bahasa Inggris? Yah, seperti kita tahu, era globalisasi sekarang ini mengharuskan kita menguasai bahasa asing untuk memenangkan persaingan (ehm, bercanda). Sebenarnya cuma agar lebih banyak orang yang bisa baca ceritaku (siapa tahu ada yang bisa berguna buat mereka kan?) dan juga biar writing ku gak hancur-hancur banget. Soalnya, belakangan, aku agak bingung nyari kata dalam bahasa Indonesia, Inggris, sama Korea. Sering kebolak-balik gitu. Dan ini salah satu penyebab (menurutku) aku dapat C+ di salah satu mata kuliah semester lalu -___-. 

Walaupun begitu, dalam cerita yang sama, isi yang bahasa Inggris bisa jadi agak berbeda. Maklumlah, gak semua ekspresi bahasa Indonesia pas buat bahasa Inggris. Tapi kalau mau coba latihan reading bisa juga (lagian bahasanya bakal simpel-simpel aja kok).

Tapi berhubung liburan akan segera berakhir, isi blog yang bahasa Inggris mungkin untuk awal-awal tidak akan terlalu banyak :D. Dan mungkin (mungkin lho ya), di masa mendatang akan ada versi bahasa Koreanya (doakan saja bahasa Korea ku bertambah baik, terutama buat writingnya hehe).


Thursday 11 August 2016

Curcol Hidup di SNU

Halo semua ^^... Kali ini ada sedikit curcol setelah satu semester di SNU. Kuliah di salah satu univ terbaik Korea, 10 besar Asia, 50 besar dunia dan sebagainya sebagainya (aku gak tau ranking pastinya sih, tp gak penting juga kan? :p) pastinya ada hal-hal menarik dong. Apalagi statusnya masih freshmen alias maba gini (jadi ngerasa muda lagi wkwkwk). Anyway, gak semua yang di sini berbau baper apalagi menyedihkan gitu kok (walaupun kenyataannya hal kayak gitu lebih banyak ㅋㅋㅋ). Jadi mulai dari....

1. SNU bener2 sekolah yang prestisius dan melegenda di Korea. Coba deh denger percakapan di drama2 (kadang gak masuk subtitle hehe). Dan jadi ikut bangga juga *iya lah, adik tingkatnya Ban Ki-moon gitu... iya, yang sekjend PBB itu tuh wkwkwk*
Gerbang depan SNU yang legendaris wkwkwk

2. Waktu 입학식 alias upacara penyambutan siswa baru, banyak wali murid yg bawa buket bunga, terus habis upacara selesai dikasih ke anaknya. Coba bayangin habis upacara pembukaan/penutupan PPSMB (sorry, aku cuman taunya UGM, tp ganti yg sejenis juga boleh kok) terus orangtua kalian kasih karangan bunga, dan selamat bisa masuk UGM (padahal lulusnya belum tau kapan kan? *peace*)
Berhubung gak ada yang ngasih karangan bunga, kita foto bareng aja

3. Masih berhubung sama nomer 1. Waktu itu masih belajar bahasa Korea di univ lain di luar Seoul. Terus pernah main ke rumah guru *diajak temen* dan kita juga ketemu suaminya (gurunya cewek). Nah, ceritanya kita ngobrol dan akhirnya suami guru itu pun nanya bakal ke univ mana. Waktu temen2ku pada jawab (aku ditanya terakhir), beliaunya biasa aja, padahal salah satunya bakal ke Yonsei yang juga prestisius. Terus pas aku bilang bakal ke SNU, beliaunya kaget dan langsung bilang "ayo kita temenan" -__-.... 

4. Gak pandang waktu, bahkan ketika vacation alias libur semester, di ruang baca sm perpus pasti ada yang lagi belajar (belajar lho ya, bukan ngadem sambil wifian :p). Emang sih ada semester pendek, yg makan waktu 1 bulan dr 2 bulan liburan... tp habis itu tetep ada yg masih belajar kok ^^

5. Sistem pendidikannya enak, bisa bebas milih matkul sesuka hati (asal terpenuhi aja syarat lulusnya), gak ada batas sks persemester berdasar IP (dipukul rata maks. 18, bisa 21 tp ada syaratnya), dan gak harus lulus dalam maksimal 5 tahun (kecuali buat anak beasiswa loh ya, tetep kudu tepat waktu....). 

6. Nomer 5 enak, tapi sayang seribu sayang, penilaiannya pake persentase gitu -__-... Biasanya setiap matkul 30% dapet A, 40% dapet B dan sisanya dapet C ke bawah (kalo gak salah inget...), terus masing2 dibagi lagi ada yg A+, A0, A- bla bla bla. Keliatan banyak kan? Tapi coba deh kalo satu kelas cuman dikit, misal 12, atau 16, atau 20 (dan banyak lho kelas kayak gini...). Dan alasan sistem ini: untuk mencegah inflasi nilai! (jadi tau kan gak cuma uang yg bisa inflasi?) x___x

7. Percayalah nomer 6 bikin frustasi dan kesel (jangan dicoba di rumah wkwk). Akibatnya, kalo habis ujian jangan tanya "tadi seberapa bisa ngerjain?" tapi tanyalah "tadi yang lain pada seberapa bisa ngerjain" dan berharaplah "moga yang lain nilainya lebih rendah dari aku" -___-

8. Dan mungkin karena nomer 5 juga, suicide alias bunuh diri di SNU sangat diantisipasi. Anak engineering aja harus ikut seminar suicide prevention buat bisa lulus. Terus, awal2 aku nemu booklet pencegahan bunuh diri di asrama, terus ada nomer gawat darurat bunuh diri sampe gejala2nya (yang aku heran, bookletnya cuman pake bahasa Inggris, hmmm)
Booklet anti bunuh diri (yg entah kenapa cuman ada english edition)

9. Siapa bilang pacaran dan belajar gak bisa sejalan? Di sini banyak lho yang belajar di ruang baca sampe malem, terus pas bosen mereka keluar dan..... pacaran *ehm ehm*... terutama ketika masa2 UTS dan UAS

10. Oke, aku juga pernah mau balik dari ruang baca ke asrama, sekitar jam 12 malem, dan ada yang lagi ciuman di luar perpus (tapi agak jauh) -____-.... (sejauh ini belum ada yg lebih parah...)

11. Masih seputar cinta dan asmara, mahasiswa sini jarang lho yg ngomongin nikah... (di Indonesia mah dah dari semester satu kan? wkwk)... Aku sebenernya baru sadar waktu pulang kemarin, terus ketemu keluarga dan temen2, yang isinya dari nikah sampe urusan cucu (yg ngobrol orang tua sm kerabat, dengan nada penuh harap....). Well, frankly speaking, I was really shocked....

12. Pernah denger cerita kalo duluuuu orang Jepang kuliah di Barat dan catatannya mereka terjemahin ke bahasa jepang (pakai kanji)? Dan ternyata orang Korea ngadopsi istilah2 akademis itu dengan penyesuaian... Dan itu bikin pusing, karena hampir semua istilah dari ekonomi, geologi, meteo, sampe medis punya nama sendiri di bahasa Korea -___-
13. Tapi untungnya, dosen-dosen di sini terbuka dan cukup baik kepada mahasiswa asing ^^... Sebenernya mereka sering pake istilah inggris dan buku teks terbitan Amerika (walopun ada terjemahannya, tp tetep ada versi Inggrisnya *fuhhh...*)

14. Klub dance itu populer banget di SNU.. ada dari tingkat jurusan sampe universitas. Dan yup, mereka nari kayak boyband girlband gitu... (kostumnya juga.... berarti tahu sendiri kan? :D). Biasanya setiap semester ada pertunjukannya wkwkkw
Pertunjukan klub dance jurusan semester lalu (sumber: SEES Dance FB Page)


15. Dan ada baju standar buat musim panas: cowok celana pendek sepuluh senti atas lutut dan cewek celana pendek sepuluh senti bawah pinggang (oke, aku terlalu berlebihan, tapi banyak bgt yg segitu ukurannya -__-)... Dan itu dipakai buat kuliah, iya duduk di bangku kuliah. Dan jujur, itu agak mengganggu -___-

16. O ya, sebagai maba, di sini gak ada ospek lho... tapi ada acara semacam makrab, dari angkatan atas2 sampe yg paling baru, dan isinya, tidak lain dan tidak bukan: minum (alkohol) sampai teler! (tapi aku gak ikutan minum lho....)

17. Nah, pas acara makrab gitu, sebagai satu dari dua orang yang masih punya akal sehat sampai pagi hari, aku nyaksiin hal-hal aneh ketika pada teler, aka kebiasaan mabuk. Ada yang nangis, jadi lebih agresif, sampe lari-lari di luar villa....

18. Yang agak miris, biasanya pas pada mabuk atau agak mabuk, pada lebih banyak ngobrol sama aku (foreigner soalnya, biasanya mereka malu2 gitu)

19. Di SNU sendiri mabuk gak dilarang lho... dan biasanya pas cuacanya gak dingin2 banget, masing2 jurusan dapet giliran buka lapak buat jualan makanan sm minuman (baca: minuman keras)... jadi kadang pas pelajaran atau pas lab, ada temen yang mabuk tp gak berat, bahkan ada yg sampe bolos kels gara2 mabuk berat.

20. Dan bicara budaya mabuk di univ, para profesor pun lebih hebat juga (lebih pengalaman soalnya...) Pernah waktu ada jamuan jurusan, prof yg duduk semeja nawarin whine ke mahasiswa2 (aku gak minum lho ya.....)

21. Setiap tahun biasanya ada festival univ di masing2 univ gitu.... Biasanya banyak penyanyi2 terkenal yang dateng. Dan SNU sudah terkenal akan festivalnya yg tidak fun! (sebenernya lumayan sih, tp dibanding univ lain.... misalnya tahun ini aja SNU cuma ngundang satu penyanyi terkenal, itu juga lulusan SNU -__-, univ lain ngundang selusin mungkin?)
Foto bareng mahasiswa Indonesia lain... jarang2 bisa kumpul di tengah semester gini

22. Di sini ada istilah "Gwanak time", yg kurang lebih artinya mahasiswa SNU itu suka ngaret (Gwanak itu nama kecamatan tpt SNU berada)... Aku bingung sih kok bisa kayak gini... Jadi  biasanya kalo mau janjian tepat waktu ditambahin kata "tanpa Gwanak time"

23. Hampir kelupaan, beberapa kali aku liat lho mahasiswa yang lagi jalan tiba2 jatuh atau kesandung gitu... Diagnosis awal sih antara banyak pikiran atau saking gak sempetnya tidur jadi gak fokus gitu *pernah ngalamin sih ehm ehm*

24. Dan mungkin karena saking stresnya di SNU, mahasiswa Indonesia di sini julukin SNU "rumah sakit Gwanak".... Gak salah2 banget sih, walaupun dirawat di sini bukannya sembuh tapi malah makin parah...

25. Yang terakhir nih, aku baru sadar lho di sini kalo masuk di univ terbaik, apalagi yang punya ranking tinggi di asia dan dunia, berarti juga harus nanggung konsekuensinya: belajar lebih keras dan jangan berharap everything is easy... Maksudku aku pernah satu semester di UGM (yah kan itungannya salah satu yg terbaik di Indonesia kan...) dan rasanya biasa aja (no offense)... Tapi di sini, rasanya kayak survival dari satu semester ke semester lain dan dari satu bulan ke bulan lain )__(


Sebenerny mungkin masih banyak, tapi yang keluar idenya cuma segini :D :D